Jika anda sudah gelisah untuk meriset sehingga muncul pertanyaan seperti judul di atas, berarti anda sudah selangkah menuju riset yang sebenarnya.Tahap selanjutnya, anda tentukan arah tujuan riset anda. Selanjutnya, anda dapat memilih fokus/target riset anda dengan merumuskan masalah yang anda temui, baik di dalam literatur/lapangan (field). Nah, jika sudah OK, barulah bicara alat / metodologi nya. Banyak pilihan yang bisa anda eksplorasi untuk menjadikan riset anda menjadi menarik, tentu bukan sebatas kata "MENARIK". tetapi, sisi menarik itu dikuatkan oleh argumen data/fakta, teori, dan kajian yang telah dilakukan terkait dengan tema riset anda.
Hasil Riset: Haruskah dengan Statistik ?
Seringkali mata dan fikiran kita terkejut ketika melihat hasil riset, misalnya sekian % siswa sudah tidak perawan lagi, atau sekian % tindak pencabulan terjadi oleh pendidik, dll. Itulah seni dalam riset, angka-angka statistik menjadi alat strategis untuk mengejutkan publik, dan tentu akan berdampak pada cara pandang kita tentang sesuatu yang di-riset.
Padahal, kita bisa menanyakan tentang sampel, indikator dan instrumen riset nya yang dilakukan oleh lembaga atau per- seorang -an.
Jadi, jangan mudah terkejut sebelum kita tahu di balik hasil riset. Apa dan bagaimana semua itu terjadi? Salam,
Padahal, kita bisa menanyakan tentang sampel, indikator dan instrumen riset nya yang dilakukan oleh lembaga atau per- seorang -an.
Jadi, jangan mudah terkejut sebelum kita tahu di balik hasil riset. Apa dan bagaimana semua itu terjadi? Salam,
Melakukan Riset Tidak Sulit
Kata Riset acap menjadi istilah "garang" dalam pandangan kebanyakan orang, termasuk di dunia pendidikan. Padahal, me-riset itu sudah kita lakukan sejak kita memahami lingkungan sekitar. Hanya saja, kita tidak merangkai pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak kita menjadi sistemasisasi sehingga memiliki tujuan dan fungsi riset.
Butuh Sedikit Pengetahuan.
Me-riset secara sederhana dibutuhkan hanya sedikit pengetahuan. Kenapa sedikit? Ya, karena tidak semua pengetahuan harus kita "sedot", kita perlu pengetahuan yang menunjang data primer sebagai bahan riset saja.
Mudah bukan...?
Salam,
Butuh Sedikit Pengetahuan.
Me-riset secara sederhana dibutuhkan hanya sedikit pengetahuan. Kenapa sedikit? Ya, karena tidak semua pengetahuan harus kita "sedot", kita perlu pengetahuan yang menunjang data primer sebagai bahan riset saja.
Mudah bukan...?
Salam,
Langganan:
Postingan (Atom)
Populer
-
Jika anda sudah gelisah untuk meriset sehingga muncul pertanyaan seperti judul di atas, berarti anda sudah selangkah menuju riset yang seben...
-
Kata Riset acap menjadi istilah "garang" dalam pandangan kebanyakan orang, termasuk di dunia pendidikan. Padahal, me-riset itu sud...
-
Seringkali mata dan fikiran kita terkejut ketika melihat hasil riset, misalnya sekian % siswa sudah tidak perawan lagi, atau sekian % tindak...